Design Thinking adalah pendekatan sistematis dan kreatif untuk memecahkan masalah dengan fokus utama pada kebutuhan dan pengalaman pengguna (user-centered). Proses ini mendorong inovasi yang praktis, relevan, dan berorientasi pada solusi nyata.
Karakteristik Design Thinking:
-
Berpusat pada pengguna (human-centered)
-
Iteratif dan fleksibel
-
Kolaboratif lintas disiplin
-
Menggabungkan empati, kreativitas, dan rasionalitas
TAHAP 1: EMPATHIZE (MEMBANGUN EMPATI)
Tujuan:
Memahami secara mendalam kebutuhan, motivasi, perilaku, serta tantangan yang dihadapi oleh pengguna.
Apa yang dilakukan?
-
Menggali informasi langsung dari pengguna
-
Menghindari asumsi dan praduga
-
Menyelami sudut pandang dan pengalaman pengguna dalam konteks nyata
Teknik yang digunakan:
-
Wawancara (Interview):
-
Dilakukan secara langsung atau online
-
Bertanya tentang pengalaman, kebiasaan, perasaan, dan kebutuhan pengguna
-
Fokus pada cerita pribadi, bukan jawaban singkat
-
-
Observasi (Observation):
-
Mengamati bagaimana pengguna berinteraksi dengan lingkungan, produk, atau layanan
-
Merekam tindakan, ekspresi, dan respon spontan pengguna
-
-
Survei (Survey):
-
Digunakan untuk mengumpulkan data dalam skala lebih luas
-
Cocok untuk memahami pola umum atau tren dari kelompok pengguna yang lebih besar
-
Hasil akhir tahap Empathize:
-
Data kualitatif dan kuantitatif tentang perilaku dan kebutuhan pengguna
-
Insight (wawasan) yang mendalam tentang permasalahan nyata yang dihadapi pengguna
TAHAP 2: DEFINE (MERUMUSKAN MASALAH)
Tujuan:
Menyaring dan merumuskan inti masalah berdasarkan data dari tahap empathize, sehingga menghasilkan problem statement yang jelas, terarah, dan fokus pada pengguna.
Apa yang dilakukan?
-
Menganalisis temuan dari tahap empati
-
Mengidentifikasi pola, kebutuhan utama, dan tantangan pengguna
-
Menyusun Point of View (POV) dan Problem Statement
Komponen Penting:
-
Problem Statement (Pernyataan Masalah):
-
Pernyataan ringkas tentang tantangan utama yang dihadapi pengguna
-
Harus bersifat user-centered, bukan berbasis asumsi perusahaan
-
Contoh format:
[Pengguna] membutuhkan [kebutuhan] karena [alasan/motivasi]
-
-
User Persona:
-
Representasi fiktif dari pengguna ideal yang dibuat berdasarkan data nyata
-
Digunakan untuk menjaga fokus solusi tetap sesuai dengan kebutuhan pengguna
-
Komponen Persona:
-
Nama & foto fiktif
-
Demografi (usia, pekerjaan, lokasi)
-
Tujuan dan motivasi
-
Masalah atau tantangan
-
Perilaku dan kebiasaan
-
-
Hasil akhir tahap Define:
-
Pernyataan masalah yang spesifik dan empatik
-
Satu atau beberapa user persona yang dapat dijadikan acuan dalam tahap ideasi selanjutnya Kesimpulan:
Design Thinking bukan hanya tentang mendesain produk, tetapi tentang mendesain solusi yang benar-benar relevan bagi pengguna.
Tahap Empathize dan Define sangat penting karena membentuk fondasi dari keseluruhan proses, memastikan bahwa solusi yang dirancang nantinya benar-benar menyelesaikan masalah yang nyata dan dirasakan pengguna.
0 Komentar